Salam Motivasi dan Inspirasi untuk Relawan Kebencanaan: Menyongsong Tangguh, Tanggap, dan Tangkas dalam Penanggulangan Bencana

Oleh: Purn. Brimob Polri MULIADI
Instruktur PB dan SAR serta Pengurus FPRB-PROVSU

Jumat, 19 Desember 2025

Pengantar Umum
Penanggulangan bencana bukanlah tugas satu pihak, melainkan sebuah usaha kolaboratif yang melibatkan banyak sektor dan pihak. Salah satu elemen yang sangat vital dalam proses ini adalah relawan kebencanaan. Mereka bukan hanya tambahan kekuatan, tetapi menjadi tulang punggung dalam fase tanggap darurat hingga pemulihan. Oleh karena itu, perlu adanya pemetaan dan penguatan peran relawan untuk memastikan efektivitas dan koordinasi yang lebih baik di lapangan. Pada kesempatan ini, kami akan membahas langkah-langkah strategis untuk memperkuat peran relawan dalam penanggulangan bencana di Sumatera Utara, sesuai dengan SK Kepala BNPB Nomor 308 Tahun 2024 tentang Klaster Penanggulangan Bencana.

Agenda 1: Penguatan dan Pemetaan Klaster Relawan Kebencanaan

Latar Belakang
Berdasarkan SK Kepala BNPB No. 308/2024, penanggulangan bencana kini dibagi dalam enam klaster utama:

  1. Klaster Pencarian dan Pertolongan

  2. Klaster Penanganan dan Perlindungan Pengungsi

  3. Klaster Logistik

  4. Klaster Kesehatan

  5. Klaster Pendidikan

  6. Klaster Pemulihan

Dengan pengurangan jumlah klaster dari sebelumnya delapan menjadi enam, peran relawan dalam klaster-klaster yang baru harus lebih difokuskan dan terkoordinasi dengan baik. Beberapa klaster seperti peralatan dan ekonomi yang sebelumnya berdiri sendiri kini harus digabungkan ke dalam klaster yang lebih besar. Hal ini memerlukan penyesuaian yang matang agar relawan tetap bisa berperan optimal.

Tujuan Agenda 1

  1. Memperjelas posisi, peran, dan fungsi relawan dalam enam klaster penanggulangan bencana.

  2. Melakukan pemetaan potensi, kapasitas, dan spesialisasi relawan kebencanaan di Sumatera Utara.

  3. Mengintegrasikan fungsi-fungsi yang hilang agar tetap berjalan efektif.

  4. Menghindari tumpang tindih peran dan konflik kewenangan di lapangan.

Prinsip Penguatan Klaster Relawan

  • Satu Komando, Banyak Peran (Command Unity, Functional Diversity)

  • Relawan adalah mitra pemerintah, bukan pengganti negara.

  • Keselamatan Relawan dan Penyintas adalah Prioritas Utama.

  • Penugasan relawan berbasis kompetensi, bukan sekadar niat baik.

Usulan Pemetaan Relawan per Klaster

  1. Klaster Pencarian dan Pertolongan: Relawan SAR, komunitas pecinta alam, dan rescue. Fokus pada evakuasi dan penyelamatan korban.

  2. Klaster Penanganan dan Perlindungan Pengungsi: Relawan sosial dan trauma healing. Fokus pada pengungsian, layanan dasar, dan psikososial.

  3. Klaster Logistik: Relawan distribusi, transportasi, manajemen bantuan. Fungsi peralatan diintegrasikan ke klaster ini.

  4. Klaster Kesehatan: Relawan medis dan nonmedis. Fokus pada layanan kesehatan darurat dan sanitasi.

  5. Klaster Pendidikan: Relawan pendidikan, guru, dan fasilitator. Fokus pada pendidikan darurat dan pemulihan proses belajar.

  6. Klaster Pemulihan: Relawan ekonomi sosial dan teknik. Fokus pada pemulihan mata pencaharian dan ketahanan ekonomi.

Output yang Diharapkan Agenda 1

  • Peta klaster relawan kebencanaan di Sumatera Utara.

  • Daftar relawan dan organisasi relawan per klaster.

  • Mekanisme penugasan relawan yang jelas dan terstruktur.

Agenda 2: Rencana Operasi Relawan pada Fase Perpanjangan Status Tanggap Darurat

Latar Belakang
Fase perpanjangan status tanggap darurat menandakan bahwa dampak bencana masih berlangsung dan membutuhkan penanganan lebih lanjut. Pada fase ini, tantangan utama yang dihadapi adalah kejenuhan baik dari pengungsi maupun relawan, serta keterbatasan sumber daya yang ada. Oleh karena itu, penting untuk menyusun rencana operasi relawan yang efektif dan efisien untuk menjaga kesinambungan bantuan hingga transisi menuju fase pemulihan.

Tujuan Agenda 2

  1. Menyusun pola operasi relawan yang efektif dalam fase perpanjangan tanggap darurat.

  2. Menjaga kesinambungan layanan kepada pengungsi.

  3. Menyiapkan transisi yang mulus menuju fase pemulihan.

Prinsip Operasi Relawan

  • Terdaftar, Terdata, dan Terkoordinasi.

  • Penugasan berbasis klaster dan kebutuhan riil di lapangan.

  • Rotasi relawan untuk menjaga stamina fisik dan mental.

  • Disiplin terhadap sistem komando posko.

Pola Operasi Relawan

  1. Penugasan Berbasis Klaster: Setiap relawan beroperasi sesuai klaster dan tidak lintas fungsi tanpa penugasan resmi.

  2. Sistem Rotasi dan Regenerasi: Relawan bertugas dalam periode tertentu untuk menghindari kelelahan.

  3. Fokus Layanan Esensial: Bantuan logistik, layanan kesehatan, dan perlindungan untuk kelompok rentan.

  4. Penguatan Peran Lokal: Melibatkan relawan lokal sebagai ujung tombak dan relawan luar daerah sebagai pendukung teknis.

Indikator Keberhasilan Operasi Relawan

  • Tidak terjadi konflik antar relawan.

  • Bantuan yang diberikan tepat sasaran dan waktu.

  • Kondisi pengungsi lebih tertib dan aman.

  • Proses pemulihan berjalan meskipun masih dalam status tanggap darurat.

Rekomendasi Penutup Agenda 2

  • BPBD memperkuat fungsi koordinasi relawan melalui desk relawan.

  • Diperlukan SOP khusus untuk operasi relawan pada fase perpanjangan tanggap darurat.

  • Evaluasi berkala dengan OPD teknis dan perwakilan relawan.

Penutup
Relawan kebencanaan adalah pahlawan tak tampak yang memiliki peran sangat krusial dalam penanggulangan bencana. Dengan penguatan klaster dan perencanaan operasi yang jelas, relawan akan terus memberikan kontribusi terbaik bagi masyarakat yang terdampak bencana. Semoga semangat tangguh, ulet, dan tahan uji senantiasa menginspirasi kita semua untuk terus bergerak, bekerja, dan berkolaborasi dalam menghadapi tantangan kebencanaan.

Salam Tangguh Ulet dan Tahan Uji